Slogan Kota Harapan sudah berganti dengan Kota Sejuta Bunga. Pun saatnya mengubah mindset dari Kota Gethuk menjadi Kota Makanan Ringan. Sebagai warga asli Magelang, menjawab pertanyaan “Mana oleh-oleh Gethuk Magelang?” ternyata sama males-nya dengan menjawab pertanyaan “Sudah nikah?”. Yep, malesin.
Lalu setiap orang yang berkunjung ke Kota Magelang yang sejuk dingin segar (selanjutnya hanya akan ditulis Magelang) juga menghadapi pertanyaan senada. Padahal, masih banyak makanan ringan yang bisa dibawa atau dicicip di Magelang.
Apa saja sih alternatifnya?
Sirup Rahasia a la Magelang
Coba browsing dengan kata kunci “es pleret“. Tab browser anda akan dipenuhi dengan informasi dan gambar es pleret khas Blitar. Sekarang, tambahkan satu kata lagi “magelang”. Salah satu informasi yang muncul adalah Es Pleret Semanggi.
Warung es yang melegenda di Magelang memiliki 3 cabang. Namun, sebagian besar orang Magelang akan mengarahkan anda ke basement salah satu pusat perbelanjaan besar di dekat Alun-alun Kota. Penandanya mudah, cari warung di pojok dengan botol berderet beraneka warna.
Jika melihat menu, sekilas tidak ada yang spesial dari warung ini. Eits, jangan salah. Justru rahasianya ada di botol sirup aneka warna. Tidak ada duanya. Setiap warna, mewakili aroma dan rasa yang berbeda.
Salah satu signature dish (eh, dish atau bukan ya?) adalah Es Tape Pleret. Rasa asam tape ketan berwarna hijau, berpadu dengan gurihnya pleret dan aroma sirup hijau yang menggoda akan menepiskan mitos : Dingin-dingin kog minum es. Tak mahal, cukup tebus dengan 3 lembar uang Rp. 2.000-an.
Bagi penyuka rasa manis, varian es pleret dengan sirup coklat juga nikmat…atau ingin berkreasi? Anda dapat request rasa atau warna sirup… tapi ya, resiko ditanggung sendiri.
Sate tanpa Dibakar
Sate. Pasti terbayang aroma harum asap yang menggelitik perut. Bagaimana dengan sate tanpa dibakar? Makan daging mentah? Ewwww…
Dari lokasi Es Semanggi, berjalanlah ke arah selatan menuju Jalan Medang. Jika hilang arah, bertanyalah dimana letak SMA favorit di Jalan Medang. Warung Miroso berada tepat di seberang sekolah ini.
Warung ini memang terkenal sebagai warung ronde, tapi di warung ini pula, ada sate yang tidak perlu dibakar. Biasanya, sate ini disajikan sebagai makanan sampingan, bersamaan dengan lumpia dan tahu bacem. Eits, jangan salah sangka, sate-nya malah lebih sering out of stock jika dibandingkan dengan “kawan-kawannya”.
Penasaran dengan sate tanpa dibakar? Sila datang lebih sore ke warung Miroso daripada kehabisan sate pisang 🙂
Tuh, udah dapet dua alternatif makanan ringan selain Gethuk Magelang, kan?
Mie yang Tidak Pandai Bela Diri
Masih di Warung Miroso, ada satu lagi jenis makanan yang (mungkin) hanya ditemukan di Magelang. Saya sih belum pernah menemukan makanan ini di kota lain…
Bagi penyuka asin atau penggemar mie, menu ini patut anda coba. Jangan khawatir perut penuh. Sembari menunggu semangkok ronde siap disantap, seporsi mie hanya berasa mampir di lambung saja.
Jika mendengar olahan mie dengan daging ayam, bakso, dan sayuran di atasnya, dan anda terbayang mie ayam… hm, ensiklopedi kuliner anda perlu ditambah. Mie Kung (tanpa Fu) patut ada di daftar kuliner Magelang yang perlu dicicip.
Biasanya, Mie Kung berupa mie goreng yang disajikan dengan sayur kangkung dengan sedikit kuah, namun di Warung Miroso, Mie Kung nampak lebih mirip dengan mie rebus karena kuahnya berlimpah. Saran saya sih, lebih nikmat dengan sedikit sambal.
No more Gethuk Magelang
Naaaahhh… tidak lagi gethuk-minded kan? Semua makanan di atas dapat dijadikan alternatif oleh-oleh dari Magelang. Tapi, lebih baik berkunjung ke Magelang dan makan di tempat sembari melihat aksi di dapur.
———-
[Tulisan ini dibuat untuk #nhclnulis bulan Januari 2017. Tema bulan Januari dari @jejakjelata adalah “kuliner khas daerah”.]
[#nhclnulis adalah proyek iseng sekelompok ‘zat kimia’ untuk ngomongin hal – hal yang serba #3 dari tema yang diangkat. Setiap bulan, berdasarkan tema yang sudah ditentukan di minggu 1, masing – masing akan membuat 1 tulisan, lalu diposting di blog atau instagram pada minggu ke-3. Temanya ditentukan sendiri bergantian oleh para ‘zat kimia’.]
[Tulisan para zat kimia lainnya di #nhclnulis bulan Januari 2017 bisa diliat di blog @jejakjelata,@ngobrolinjejak, dan @aTIKa]
Wah boleh nih kapan-kapan mengkhususkan waktu ke Magelang untuk mencicipi makanan-makanan (dan minuman?) ini ?
Please do. Kabar2 saja nanti ada guide-nya gratis.
Endess…! Patut di Coba nihh, selain sop senerek yang endes juga, ternyata ada mie bela diri. hahaha
Main ke Magelang kak
Mauuu….
Ternyata masih banyak kuliner yang menggoda di Magelang. Aku baru pernah nyobain es semanggi, tapi belum nyobain yang pake pleret. Enakkk…
Mumpung masih di Jogja kak, mlipir ke Magelang sebentar. Coba yang lain
Pingback: Saya Jatuh Cinta Pada 3 Ikan Ini, Kamu? | NGOBROLIN JEJAK
Pingback: Saya Jatuh Cinta Pada 3 Ikan Ini, Kamu? - NGOBROLIN JEJAK
Pingback: Hotel Puri Asri Magelang, Tempat Menginap Asik di Magelang