Magelang pagi ini. Kombinasi kasur, selimut, udara sejuk, dan aroma rumah selalu sukses menggagalkan rencana bangun pagi. Tapi, kali ini, mata dan badan dipaksa waspada sebelum waktunya. Cerewetnya keponakan yang ternyata lebih efektif dari alarm yang terpasang. “Mbaaaak, ayo, katanya mau ke hutan pinus!” *zzzzz, keponakan satu ini memang jago kalau urusan nagih janji*. Sehari sebelumnya, karena penat dengan banyaknya kegiatan, saya memang mengajak adik dan keponakan untuk mengunjungi lokasi wisata yang sedang banyak dibicarakan orang, Top Selfie Pinusan – Hutan Pinus di Kragilan, Pakis, Magelang. Tempat wisata kekinian, demikian istilahnya.
Setelah mandi dan sarapan, kami berenam bersiap. Berbekal hasil googling, kami sudah sepakat untuk mengambil rute Magelang – Tegalrejo – Pakis – Kragilan dan untuk berjaga-jaga, aplikasi penunjuk arah juga sudah menyimpan koordinat lokasi “Top Selfie Pinusan“. Dari Kota Magelang, lokasi ini cukup mudah dijangkau baik menggunakan motor atau mobil pribadi. Arahkan kendaraan ke Tegalrejo lalu naik sedikit ke arah Pakis, lalu ikuti jalan ke arah Ketep. Sebenarnya, tanpa bantuan GPS pun, lokasi ini mudah ditemukan dengan bantuan papan penunjuk arah. Perjalanan terbilang lancar meskipun jalanan relatif sempit dan tidak rata, bahkan ada perbaikan jalan di beberapa titik. Namun, sebagai penikmat pemandangan, hijaunya perkebunan sayur dan megahnya Gunung Merbabu dapat menjadi pengalih perhatian. Tidak lupa harus tetap waspada karena ada beberapa titik rawan kecelakaan di jalur ini.
Setelah beberapa kali berhenti untuk menunggu anggota rombongan, terlihatlah gerbang biru senada dengan warna langit pagi itu yang bertuliskan “Welcome to Top Selfie”. Gerbang ini terlihat sangat serius dipersiapkan untuk menyambut tamu, terlihat dari bahan pembuatnya. Bukan bambu atau kayu, tapi besi. Beberapa meter dari sini, ada bangunan semi permanen, nampak seperti loket …dan benar saja, seorang pria berpakaian rapi dan berdasi (iya, berdasi) tersenyum ramah sambil menyebutkan nominal tiket masuk untuk kendaraan, Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Pengunjung? Tidak bayar, alias gratis.
Begitu masuk gerbang dan melewati loket, jalan separuh beton (apa sih namanya?) nampak manis membelah hutan pinus yang masih temaram diselimuti kabut tipis dan sinar matahari yang masih malu-malu. Seakan mengundang : “Ayo buruan foto di sini, keburu rame!”. Yap, pagi hari memang waktu yang pas untuk leluasa hunting spot berfoto di sini.
Selain jalan tadi, ada beberapa ayunan, bangku kayu, juga semacam panggung untuk berfoto. Intinya, surga spot foto lah ….asal belum rame..
Tidak perlu khawatir jika tak sempat menyiapkan bekal karena penjaja makanan sudah berjajar di sekitaran lokasi. Pun, jika tetiba panggilan alam memanggil. Toilet bersih dengan air melimpah juga tersedia.
Sekarang, jika ada yang bertanya: “Bagus gak sih Top Selfie Pinusan ini?” Jawaban yang akan saya berikan adalah: “Kesana aja yuk? Gak nyesel kog, apalagi kalau memang bisa bangun pagi. Puas milih spot foto, selesai foto lalu sarapan dan kita bisa lanjut ke destinasi berikut seperti Kopeng atau Ketep Pass.”
Bikin penasaran. Belom pernah ke sana kak! Bagus nggak sih??
*ngarep dijawab “yuk ke sana…”
😀
Yuk kesana, kak aas 🙂
Pingback: Tertarik Ke Brown Canyon? Perhatikan 4 Hal Ini | NGOBROLIN JEJAK
Wiiiihhhh……maksudnya keponakan disitu siapa mis?
Entah… itu tokoh fiksi
Pingback: Tertarik Ke Brown Canyon? Perhatikan 5 Hal Ini - NGOBROLIN JEJAK
Pingback: diskdigger-untuk-mengembalikan-foto-terhapus
Pingback: Foto di Ponsel Terhapus: Coba Gunakan DiskDigger